Senin, 21 September 2015

Kesehatan Ibu dan Anak - Safe Motherhood 3

UPAYA SAFE MOTHERHOOD 3


INTERVENSI STRATEGIS dalam UPAYA SAFE MOTHERHOOD

Masalah kematian ibu yang kompleks meliputi masalah non-teknis, di antaranya:
  • Status wanita 
  • Pendidikan.
Untuk mengharapkan perubahan drastis dalam tempo singkat kurang realistis, oleh karenanya perlu Adakan intervensi yang berdampak nyata dalam waktu yang relatif pendek.

4 (empat) Pilar intervensi strategis Upaya Safe Motherhood:
  1. KB 
    Ini memastikan bahwa setiap orang/pasangan mempunyai akses ke informasi dan pelayanan KB agar bisa merencanakan waktu yang tepat untuk:
    • kehamilan;
    • Jarak kehamilan;
    • Jumlah anak.
    Sehingga tidak ada kehamilan yang tidak diinginkan (4 terlalu: terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering hamil dan terlalu banyak anak).
  2. Pelayanan Antenatal
    Mencegah komplikasi obstetrik, bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dapat dideteksi sedini mungkin serta ditangani memadai. Persalinan Aman
  3. Persalinan Aman
    Memastikan bahwa semua penolong persalinan mempunyai:
    • Pengetahuan
    • Keterampilan
    • Alat penolong yang aman dan bersih 
    • Pelayanan nifas kepada ibu dan bayi. 
  4. Pelayanan Obstetrik Esensial
    Memastikan bahwa pelayanan obstetrik untuk risiko tinggi dan komplikasi tersedia.
Keempat intervensi dilaksanakan lewat:
  • Pelayanan kesehatan dasar, dan
  • Bersendikan kesetaraan hak dan status bagi wanita.

Selengkapnya Weblog Esa Unggul
Read More..

Kesehatan Ibu dan Anak - Safe Motherhood 2


UPAYA SAFE MOTHERHOOD 2

Disusun oleh
dr. Mayang Anggraini Naga
F-KESMAS – FIKES
U-IEU, JAKARTA, 2009





MPS meminta perhatian pemerintah dan masyarakat di setiap negara untuk:
  1. Menempatkan Safe Motherhood sebagai prioritas utama dalam rencana pembangunan nasional dan internasional 
  2. Menyusun acuan nasional dan standar pelayanan kesehatan maternal dan neonatal;
  3. Mengembangkan sistem yang menjamin pelaksanaan standar yang telah disusun:
  4. Memperbaiki akses pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, KB, aborsi legal, baik publik maupun swasta;
  5. Meningkatkan upaya kesehatan promotif dalam kesehatan maternal dan neonatal serta pengendalian feritilas pada tingkat keluarga dan lingkungan;
  6. Memperbaiki sistem monitoring pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.

PERKEMBANGAN di INDONESIA
Tahun 1988: (Di Indonesia)
Diadakan Lokakarya Kesehatan Ibu yang merupakan kelanjutan Konferensi Nairobi:

Mengemukakan betapa kompleksnya masalah kematian ibu, sehingga perlu penanganan oleh berbagai sektor dan pihak-pihak yang terkait

Kesepakatan menandatangani 17 sektor, di bawah koordinator: Kantor Menteri Negara Urusan Peranan Wanita (sekarang: Pemberdayaan Perempuan). 
Tahun 1990-1991
Depkes dibantu WHO, UNICEF dan UNDP melaksanakan Assessment Safe Motherhood, hasil adalah: Rekomendasi dalam bentuk strategi operasional untuk mempercepat penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) -->dari 450/100.000 kelahiran hidup pada 1986 menjadi à 225 pada tahun 2000.
Tahun 1996 
Lokakarya Kesehatan Reproduksi (komiten Indonesia terhadap ICPD Kairo) --> pada pertengahan tahun itu meluncurkan Gerakan Sayang Ibu (GSI), yaitu: Upaya advokasi dan mobilisasi sosial untuk mendukung upaya percepatan penurunan AKI. 

Read More..

Kesehatan Ibu dan Anak - Safe Motherhood 1

Kesehatan ibu dan anakUPAYA SAFE MOTHERHOOD

Disusun oleh
dr. Mayang Anggraini Naga
F-KESMAS – FIKES
U-IEU, JAKARTA, 2009

 


Perkembangan di Dunia Internasional:
Morbiditas dan mortalitas bumil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang, Angka kematian wusu (wanita usia subur) 25-50% disebabkan hal-hal terkait kehamilan. Kematian saat melahirkan merupakan faktor utama
mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitas- nya.


WHO: Kira-kira terjadi 585.000 bumil/tahun meninggal (saat hamil).

Sebab kematian wanita akibat kehamilan
dan atau persalinan (sebelum th 1987):
Di Asia selatan: 1:18.
Di Afrika: 1 : 14.
Di Amerika Utara: 1: 6.366.
> 50% kematian di negara berkembang harusnya dapat dicegah dengan teknologi dan biaya relatif rendah.
Tahun 1987 diadakan konferensi (WHO, Nairobi, Kenya)  

 
Tahun 1990
World Health Summit for Children (WHO, New York, A.S.) membuahkan 7 (tujuh) tujuan utama yang di antaranya adalah: Menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi separuh pada tahun 2000. (pertemuan dihadiri 127 negara anggota WHO).

Tahun 1994:
International Conference on Population and Development (ICPD) (WHO, Kairo, Mesir): kebutuhan kesehatan reproduksi pria dan wanita sangat vital bagi pembangunan sosial dan pengembangan SDM.

Pelayanan kesehatan tersebut harus merupakan bagian integral dari pelayanan dasar yang terjangkau seluruh masyarakat, termasuk pelayanan kesehatan ibu yang mengupayakan setiap bumil dapat selamat melalui kehamilan dan persalinannya. 


Tahun 1995: Fourth World Health Conference on Women, (WHO, Beijing) 
Tahun 1997: Safe Motherhood Technical Consultation. (WHO, Sri Lanka)


Kedua petemuan di atas: menekankan perlu dipercepatnya penurunan angka kematian ibu pada tahun 2000 menjadi 50% dari 1990, akan ditinjau kemajuan setelah 10 tahun sejak Nairobi, di Colombo.

KESIMPULAN

Meskipun kemampuan investasi terbatas, namun dengan intervensi kebijakan dan program efektif, angka kematian ibu dapat turun.

Tahun 1999, WHO, meluncurkan MPS (Making Pregancy Safe) yang didukung oleh badan- badan internasional: UNFPA, UNICEF dan World Bank. 


 




 

Read More..

Realted Posts