Senin, 21 September 2015

Kesehatan Ibu dan Anak - Safe Motherhood 2


UPAYA SAFE MOTHERHOOD 2

Disusun oleh
dr. Mayang Anggraini Naga
F-KESMAS – FIKES
U-IEU, JAKARTA, 2009





MPS meminta perhatian pemerintah dan masyarakat di setiap negara untuk:
  1. Menempatkan Safe Motherhood sebagai prioritas utama dalam rencana pembangunan nasional dan internasional 
  2. Menyusun acuan nasional dan standar pelayanan kesehatan maternal dan neonatal;
  3. Mengembangkan sistem yang menjamin pelaksanaan standar yang telah disusun:
  4. Memperbaiki akses pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, KB, aborsi legal, baik publik maupun swasta;
  5. Meningkatkan upaya kesehatan promotif dalam kesehatan maternal dan neonatal serta pengendalian feritilas pada tingkat keluarga dan lingkungan;
  6. Memperbaiki sistem monitoring pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.

PERKEMBANGAN di INDONESIA
Tahun 1988: (Di Indonesia)
Diadakan Lokakarya Kesehatan Ibu yang merupakan kelanjutan Konferensi Nairobi:

Mengemukakan betapa kompleksnya masalah kematian ibu, sehingga perlu penanganan oleh berbagai sektor dan pihak-pihak yang terkait

Kesepakatan menandatangani 17 sektor, di bawah koordinator: Kantor Menteri Negara Urusan Peranan Wanita (sekarang: Pemberdayaan Perempuan). 
Tahun 1990-1991
Depkes dibantu WHO, UNICEF dan UNDP melaksanakan Assessment Safe Motherhood, hasil adalah: Rekomendasi dalam bentuk strategi operasional untuk mempercepat penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) -->dari 450/100.000 kelahiran hidup pada 1986 menjadi à 225 pada tahun 2000.
Tahun 1996 
Lokakarya Kesehatan Reproduksi (komiten Indonesia terhadap ICPD Kairo) --> pada pertengahan tahun itu meluncurkan Gerakan Sayang Ibu (GSI), yaitu: Upaya advokasi dan mobilisasi sosial untuk mendukung upaya percepatan penurunan AKI. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Realted Posts