Berkarya, Berprestasi, dan Menginspirasi
Berawal
dari ketertarikannya di dunia olahraga, khususnya kulit bundar, ia
memutuskan kuliah di jurusan Kepelatihan Olahraga, FPOK UPI Bandung. Ia
pun belajar bagaimana melatih seseorang menjadi atlet. Judo, Altetik,
dan Boxing adalah sekelumit dari sekian banyak kegemarannya.
Ia
melanjutkan pendidikan S2nya di Institut Pertanian Bogor (IPB), kali
ini, Ilmu Gizi Masyarakat yang dilahapnya. Ini dilakukannya untuk
mengetahui keseimbangan dalam berolahraga. “Seorang atlet bukan saja
dituntut menguasai bidangnya, tetapi bagaimana menjaga kesehatan jasmani
serta rohaninya. Untuk itu, saya pun harus membekali diri agar dapat
memberikan pengarahan yang baik kepada orang-orang,” ujarnya saat
diwawancarai DERAP. di lapangan bola voli Universitas Esa Unggul, Senin
(16/5). Sosok kali ini adalah Mury Kuswari. Dosen muda, namun segudang
pengalaman. Kini ia menjadi dosen pada prodi Ilmu Gizi Universitas Esa
Unggul. Ia pun sempat aktif menjadi instruktur Aerobic dan Personal
Trainer.
Jiwa Pembelajar
Selain
aktif mengajar, dirinya terpilih sebagai ketua Asosiasi Nutrisionis
Olahraga dan Kebugaran Indonesia (ANOKI). Serta, bergabung pada
organisasi Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan). Selain itu,
aktif sebagai pembicara di berbagai forum hingga Universitas. Dari
semua yang pernah dipelajari, ia tidak sungkan memberikan pengetahuan
dan pengalamannya kepada orang lain. “Saya paling suka mengajar, dengan
itu saya dapat memberikan ilmu dan memberikan pemahaman akan pentingnya
keseimbangan olahraga dan asupan gizi,” ujarnya dengan tegas.
Mury
lebih menikmati sebagai pengajar. Dirinya sempat ditawari berkarier di
luar negeri, namun ia tolak karena tidak bisa memberikan ilmunya kepada
banyak orang. (Sumber foto: Dokumentasi pribadi).
Tahun 2007
Mury sempat berangkat ke Singapura dan ditawari menjadi Personal
Trainer Internasional. “Iya, saya memang ditawari untuk di sana, tetapi
dengan berat hati saya harus menolak. Jiwa saya sudah untuk mengajar,
walaupun tidak dibayar yah tidak apa-apa. Lagian juga, kalau di sana,
otomatis, saya akan berhenti untuk belajar dan tidak bisa memberikan
pengetahuan ini ke orang lain lagi,”tuturnya
Pria
kelahiran Singkawang, 24 April 1985 ini memiliki kepribadian yang ramah.
Terlihat saat ia menceritakan semua pengalaman dan ambisinya. Ia
menjelaskan arti penting gizi dalam berolahraga.
Kerjasama KONI Jabar
Kinerjanya
pun tidak sia-sia, saat ini, Mury bersama program studi Gizi UEU
bekerjasama dengan KONI JABAR jelang PON XIX. 10 Mei 2016, di Kantor
KONI Jawa Barat, jalan Padjajaran, telah ditandatangani Memorandum of
Understanding dalam bidang Gizi Olahraga, oleh Rektor Universitas Esa
Unggul, Arief Kusuma Among Pradja, dan Ketua Umum KONI Jawa Barat, Ahmad
Saefudin.
Penandatanganan
Nota Kesepahaman (MoU) Universitas Esa Unggul dengan KONI-Jabar
menjelang PON 2016. (Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi).
Sebanyak
1800an atlet Jawa Barat yang akan berlaga pada PON XIX, akan mendapatkan
pendampingan dari Program Studi Gizi Universitas Esa Unggul, agar atlet
dapat memaksimalkan potensi saat latihan maupun bertanding.
Keberhasilan inilah yang membuatnya semakin bersemangat untuk terus
maju. “Saat ini rasa syukurlah yang diucapkan akan pencapaian yang
paling berharga. Saya dapat merasakan bahwa makin banyak orang yang
peduli akan keseimbangan gizi dalam berolahraga. Banyak club pun menilai
gizi menjadi bagian utama yang tak bisa dipisahkan,” ucapnya dengan
semangat saat diwawancarai.
Eksplorasi Diri
Universitas
Esa Unggul bukanlah kampus pertama Mury dalam mengajar. Sebelumnya, ia
pernah megajar di Institut Pertanian Bogor (IPB), namun faktor
ketidaknyamanan membuatya pindah. “Di sini, saya bisa mengeksplor diri.
Ruang gerak yang sangat bebas tanpa dibatasi. Lain halnya, sewaktu di
kampus sebelumnya, saya bagai burung dalam sangkar emas. Mungkin karena
masih pemula dan disandingkan dengan senior yang berpengalaman,”ucapnya.
“Moto
hidup saya, menjadi orang yang berkarya, berprestasi, serta
menginspirasi.” Pria yang kini tengah disibukan dengan berbagai kegiatan
ini pun memberikan beberapa tips terkait kebugaran dengan olahraga yang
sederhana. “ Pertama, jika ingin sehat harus ada niat, caranya mudah,
melakukan olahraga dengan gerakan yang sederhana saja dulu. Kedua,
banyak perempuan sekarang diet untuk memperoleh tubuh ideal. Cara ini
salah, coba melakukan olahraga dengan mengimbangi konsumsi makanan yang
dilakukan. Dijamin deh, bakal memperoleh tubuh yang seimbang dan
kesehatan yang terjaga. Ketimbang nanti sakit malah buang uang,”
tutupnya.
Jumroh/Rizki Shaome
Sumber : deraponline
Tidak ada komentar :
Posting Komentar